(Jakarta, 7 September 2022) – PT Ekagrata Data Gemilang (EDGE DC) has reaffirmed its trust in PLN’s Premium Platinum Service for Data Centers by securing a 40 MVA power supply from PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya. This premium service ensures EDGE DC’s data centers are powered by two distinct sources, equipped with an Automatic Changer Over (ACO) system for seamless power source switching during main supply disruptions.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan, and CEO EDGE DC, Stephanus Oscar, witnessed the signing of the Premium Platinum Service agreement for 40 MVA by PLN UP3 Menteng Manager, Sigit Arimurti, and EDGE DC Director, Den Tossi Ishak.
This agreement boosts PLN’s total supply to EDGE DC to 58 MVA, distributed as follows: Data Center 1 (EDGE 1) at Tendean with 18 MVA supplied by PLN UP3 Bulungan, and Data Center 2 (EDGE 2) at Setiabudi, South Jakarta, with 40 MVA supplied by PLN UP3 Menteng.
Doddy B. Pangaribuan expressed PLN’s delight in supporting EDGE DC’s growth, highlighting EDGE DC’s pioneering role in Jakarta’s data center sector and its commitment to using Renewable Energy.
“We hope to see continued growth in Jakarta’s data center industry, with PLN as the primary choice for electricity supply,” said Doddy B. Pangaribuan.
Stephanus Oscar thanked PLN for its responsive service, emphasizing the confidence that PLN’s Premium Platinum Service for Data Centers brings to EDGE DC’s operations.
“PLN’s Premium Service enhances our ability to meet our data center users’ needs reliably,” added Stephanus Oscar.
Jakarta’s current electricity supply is supported by 6 subsystems with a total capacity of 8,120 Megawatts (MW) and a peak load of 5,351 MW in 2022. With a 34% reserve supply, PLN is well-prepared to meet the growing demand, estimated at 300 MVA, for data centers in Jakarta, ensuring a stable and sufficient power supply for the future.
Jakarta, 28 Maret 2022 – Dalam upaya mendukung pembangunan infrastruktur digital di Indonesia, BCA kredit EDGE DC dengan fasilitas kredit hingga 2,7 triliun rupiah. Ini merupakan langkah strategis BCA untuk mendukung perusahaan teknologi seperti PT Ekagrata Data Gemilang (EDGE DC), anak perusahaan PT Indointernet Tbk (Indonet), dalam mengembangkan data center yang komprehensif.
Indonet, yang telah bertransformasi menjadi digital business enabler, menyediakan layanan infrastruktur digital melalui EDGE DC. Sejak Juni 2021, Digital Edge (Hong Kong) Ltd menjadi pemegang saham mayoritas Indonet, memperkuat posisi EDGE DC dalam industri data center.
EDGE DC fokus pada pengembangan carrier-neutral data center yang terletak di dekat pusat kota, menjawab kebutuhan akses data dengan latensi rendah. Saat ini, EDGE DC sedang menyelesaikan pengembangan EDGE1 dengan kapasitas IT Load 6MW, yang telah mengamankan kontrak sekitar 60% dari total kapasitas.
Seremoni penandatanganan perjanjian kredit antara BCA dan EDGE DC dilakukan di Menara BCA, menandai dimulainya kerjasama strategis ini. Rudy Susanto, Direktur BCA, menyatakan dukungannya terhadap ekspansi infrastruktur digital di Indonesia, sementara Den Tossi Ishak dari EDGE DC menyambut baik kepercayaan dan dukungan dari BCA.
Dengan proyeksi market size data center di Indonesia mencapai 618 juta Dollar AS pada tahun 2025, kerjasama BCA kredit EDGE DC ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akses data yang semakin meningkat, mendukung pertumbuhan ekonomi internet Indonesia.
Jakarta, 12 Mei 2022 – PT Ekagrata Data Gemilang (“EDGE DC”), perusahaan dan operator data center unggulan dalam latensi rendah dan carrier-neutral di pusat kota Jakarta, resmi menjadi data center pertama di Jakarta yang menggunakan Renewable Energy Certificate (“REC”) dari PLN. REC sendiri merupakan inovasi PLN di bidang energi yang dirancang untuk meningkatkan bauran energi bersih di Indonesia hingga 25% pada tahun 2025. Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen EDGE DC untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor energi hijau.
Menurut data International Energy Agency (“IEA”) tahun 2020, penggunaan listrik global untuk kebutuhan data center mencapai 250 Terrawatt-hour (“TWh”) atau sekitar 1% dari konsumsi keseluruhan. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital dan meningkatnya permintaan jasa infrastruktur teknologi informasi, EDGE DC, sebagai purpose-built data center yang terletak di pusat kota Jakarta, turut mendukung teknologi rendah karbon yang disediakan oleh PLN melalui penyerahan REC pada hari ini.
“REC dari PLN merupakan komitmen EDGE DC di industri data center terhadap energi terbarukan yang salah satunya bersumber dari panas bumi. Dengan pengadaannya yang transparan, kami yakin inovasi PLN ini sejalan dengan tujuan kami untuk mendukung target berkelanjutan dari pelanggan kami.” ujar Stephanus Oscar, CEO dari EDGE DC.
Naz Ghouse, selaku Direktur ESG (Environmental, Sustainability and Governance) dari Digital EDGE juga menjelaskan, ”Sesuai dengan Laporan ESG yang baru kami publikasikan, kami berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari seluruh fasilitas data center yang beroperasi dan mencapai netralitas karbon di tahun 2030. Pembelian listrik dari PLN dengan energi terbarukan merupakan salah satu strategi pengurangan emisi yang kami pilih untuk fasilitas data center kami di Indonesia, yaitu EDGE DC.”
“Kami sangat mengapresiasi komitmen EDGE DC untuk menggunakan produk energi bersih REC, salah satu inovasi green product dari PLN untuk mempermudah pelanggan mendapat pengakuan atas penggunaan sumber energi terbarukan yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk infrastruktur. Selama tahun 2022 PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya telah memasok 9.231 unit REC atau setara dengan 9.231 MWh energi terbarukan kepada pelanggan di Jakarta. Kontribusi EDGE DC melalui REC ini merupakan komitmen yang patut dititikberatkan untuk mendukung Jakarta yang lebih hijau, serta merupakan aksi nyata mendukung program pemerintah menuju Indonesia Net Zero Emission di tahun 2060.” Ungkap Doddy B Pangaribuan, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya.
Dari data PLN menunjukkan, potensi kebutuhan listrik untuk data center diperkirakan sebesar 300 MVA di tahun 2022 ini, dan masih akan terus bertambah. PLN juga menyediakan listrik premium dengan keandalan pasokan multi sumber untuk mendukung keandalan listrik untuk data center. Penggunaan sistem Automatic Change Over (“ACO”), melengkapi keandalan pasokan listrik premium, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan akan segera dipindahkan ke sumber listrik cadangan. Keandalan adalah sebuah faktor penting dalam pengoperasian data center dan dengan menggunakan sistem ini juga akan menjamin layanan tanpa gangguan kepada pelanggan EDGE DC.
“Kondisi kelistrikan di Jakarta dalam kondisi aman. DKI Jakarta sendiri dipasok dari 6 subsistem dengan total kapasitas sebesar 11.093 Megawatt (MW) dan beban puncak tertinggi pada 2022 yaitu sebesar 5.351 MW. Silakan berbisnis di Jakarta, urusan listrik andal serahkan PLN,” tutup Doddy dengan optimis.
***
Tentang PT. Ekagrata Data Gemilang (“EDGE DC”) Didirikan pada tahun 2018, PT Ekagrata Data Gemilang adalah anak perusahaan dari penyedia jasa internet komersial pertama (“ISP”) – Indonet (IDX:EDGE) dan berafiliasi dengan pusat data tingkat IV pertama di Indonesia – DCI Indonesia (IDX:DCII). EDGE menyediakan fasilitas pusat data untuk mendukung pengaplikasian generasi selanjutnya dalam latensi rendah bagi pengguna akhir. EDGE merupakan sedikit dari beberapa pusat data yang sengaja dibangun di pusat kota Jakarta, sehingga dekat dengan pusat pertukaran internet dalam penyediaan konektivitas. Sejak Juni 2021, Digital Edge (Hong Kong) Ltd pun telah resmi menjadi pemegang saham mayoritas dari Indonet.
Tentang Digital Edge Berpusat di Singapura, Digital Edge merupakan sebuah perusahaan data center yang terpercaya dan progresif, yang dibentuk untuk mentransformasi infrastruktur digital di Asia. Melalui pembangunan dan pengoperasian data center yang modern, hemat energi dengan beragam pilihan konektivitas, Digital Edge bertujuan untuk menghadirkan pilihan colocation dan interkoneksi baru ke pasar Asia, membuat penyebaran infrastruktur di kawasan ini menjadi mudah, efisien, dan ekonomis.
Digital Edge didirikan oleh manajemen profesional dengan pengalaman industri selama puluhan tahun dan rekam jejak dalam value creation di data center, cloud, dan industri telekomunikasi di kawasan Asia-Pasifik. Dengan dukungan Stonepeak, Digital Edge memiliki komitmen modal lebih dari 1 miliar Dolar AS untuk membangun data center platform pan-Asia yang terdepan di wilayahnya. Ia juga menyediakan layanan data center dan fiber yang sudah beroperasi di Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Filipina.
Tentang PLN PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya adalah salah satu unit di bawah PT PLN (Persero) yang menjalankan fungsi pendistribusian listrik sampai ke pelanggan. PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. Mengimplementasikan aspirasi tersebut yang dengan tetap mendukung program Pemprov DKI Jakarta, PLN UID Jakarta Raya melengkapi dengan Jakarta Smart Electricity for City of Collaboration dengan 5 pilar yaitu Smart Services, Smart Business, Smart Infrastructure, Smart Living, dan Smart Mobility. PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore.
Terkait kebutuhan listrik yang ramah lingkungan, pelanggan dapat melakukan pembelian REC PLN, baik untuk individu maupun korporasi, melalui website https://layanan.pln.co.id/renewable-energy-certificate.
Jakarta, 24 Maret 2022 – PT Ekagrata Data Gemilang (“EDGE DC”), perusahaan dan operator data center unggulan dalam latensi rendah dan carrier-neutral di pusat kota Jakarta, telah menandatangani kerjasama strategis dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (“APJII”) untuk meluncurkan Point of Presence (“PoP”) Indonesia Internet Exchange (“IIX”) di fasilitas EDGE1 milik EDGE DC yang beroperasi di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Kerjasama ini menandai langkah penting dalam mendukung pertumbuhan konektivitas internet di Indonesia melalui infrastruktur data center dan Indonesia Internet Exchange yang handal.
Kehadiran PoP IIX di EDGE1 sebagai data center yang purposely-built di pusat kota Jakarta, akan memudahkan anggota APJII untuk terhubung dengan IIX sebagai salah satu Internet Exchange terbesar di Indonesia. IIX akan melokalisasi lalu lintas jaringan di EDGE1 dan menciptakan rute langsung antara operator jaringan yang akan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui latensi rendah. Sehingga, kerjasama antara APJII dan EDGE DC ini akan sangat mendukung pertumbuhan infrastruktur internet di Indonesia dengan dukungan dari fasilitas teknologi kelas dunia EDGE1.
Menurut Statista, total pengguna internet Indonesia tumbuh menjadi 201,37 juta di 2021, dengan tingkat penetrasi 72,87%. Selain itu, merujuk pada data internal APJII per Maret 2022 ini, terdapat 341 Internet Service Providers (“ISP”) yang terhubung dengan IIX dengan total lalu lintas internet sekitar 1.7 Terabit per detik (“Tbps”). “Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia mengharuskan pengadaan infrastruktur digital yang terpercaya. Tujuannya untuk memaksimalkan kinerja jaringan, juga menciptakan pengalaman pengguna yang mulus bagi para perusahaan, penyedia konten digital, dan penyedia jasa komputasi awan,” ujar Stephanus Oscar selaku CEO dari EDGE DC. “Kami sangat antusias dapat bekerjasama dengan APJII di pusat data EDGE1, terutama untuk memperkuat nilai kolektif yang akan memberikan para pelanggan pilihan dalam jasa interconnection.”
Ketua Umum APJII, Muhamad Arif juga menyampaikan, “Kami percaya bahwa konektivitas dan infrastruktur teknologi yang terpercaya merupakan pondasi utama bisnis digital di Indonesia. Tentunya, kami sangat optimis dapat bekerja sama dengan EDGE DC karena memiliki visi yang sama dalam mendukung anggota kami agar dapat menyediakan jasa internet berkualitas bagi masyarakat Indonesia.” Beliau juga menambahkan, ”Kami harap keberadaan IIX di EDGE DC akan menjadi lokasi alternatif bagi sebuah ekosistem interkoneksi carrier-neutral untuk dapat berkembang di Indonesia, sekaligus untuk memenuhi bandwith yang tinggi dan latensi rendah yang dibutuhkan oleh aplikasi saat ini”.
Presiden Komisaris dan co-founder dari PT Indointernet Tbk (“Indonet”), Otto Toto Sugiri, juga menghadiri acara penandatangan ini yang dilaksanakan di depan fasilitas EDGE1, sebuah fasilitas pusat data yang mulai beroperasi di Oktober 2021 lalu. Stephanus Oscar dan Muhammad Arif mewakili pihak yang menandatangani kerjasama antara EDGE DC dan APJII.
“Sebagai anggota awal dari APJII, Indonet dengan bangga mendukung kerjasama ini dan percaya bahwa ini akan mendatangkan nilai bagi ekosistem internet di Indonesia. Transformasi digital telah berkembang pesat dalam 2 tahun terakhir ini, dan Indonesia telah diuntungkan dari infrastruktur internet yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital kita. Kolaborasi antara APJII dan EDGE DC ini akan memberikan solusi infrastruktur teknologi yang semakin dekat dengan pengguna akhir”. tutup Toto Sugiri.
Tentang PT. Ekagrata Data Gemilang (“EDGE DC”) Didirikan pada tahun 2018, PT Ekagrata Data Gemilang adalah anak perusahaan dari penyedia jasa internet komersial pertama (“ISP”) – Indonet (IDX:EDGE) dan berafiliasi dengan pusat data tingkat IV pertama di Indonesia – DCI Indonesia (IDX:DCII). EDGE menyediakan fasilitas pusat data untuk mendukung pengaplikasiam generasi selanjutnya dalam latensi rendah bagi pengguna akhir. EDGE merupakan sedikit dari beberapa pusat data yang sengaja dibangun di pusat kota Jakarta, sehingga dekat dengan pusat pertukaran internet dalam penyediaan konektivitas.
Tentang Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (“APJII”) Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau yang dikenal dengan APJII, dibentuk pada Musyawarah Nasional Pertama (“MUNAS”) di Jakarta pada tanggal 15 Mei 1996. APJII merupakan asosiasi yang terkenal mendukung perkembangan Internet di Indonesia. Sebagai asosiasi yang merupakan organisasi penyelenggara jasa internet, APJII juga merupakan “operator” Indonesia Internet Exchange (“IIX”). APJII adalah organisasi berbasis masyarakat yang mengatur IIX secara non-profit untuk mendukung interkoneksi yang efisien antara penyedia layanan internet yang memegang izin operasi di Indonesia. Kehadiran IIX yang dioperasikan APJII secara efektif meningkatkan kecepatan akses internet bagi masyarakat Indonesia.
Tentang PT. Indointernet Tbk (“Indonet”) Indonet, didirikan pada tahun 1994, merupakan pionir dalam menyediakan solusi informasi dan teknologi komunikasi yang telah sukses menjadi panutan dalam sektor tersebut di Indonesia. Dalam perjalanannya, Indonet, sebagai penyedia jasa internet komersial pertama, telah bertransformasi menjadi penyedia infrastruktur digital. Sekarang, Indonet sedang membangun sebuah ekosistem keseluruhan bagi klien korporasi melalui penyediaan solusi multi-konektivitas, pusat data, dan jasa awan.
Jakarta, 22 Oktober 2021 – PT Ekagrata Data Gemilang (“EDGE”) EDGE DC data center Jakarta, anak perusahaan PT Indointernet Tbk (“Indonet”), secara resmi meluncurkan fasilitas data center pertamanya, EDGE1, di pusat kota Jakarta. Fasilitas ini dilengkapi dengan daya 6,0 MW yang didukung oleh konfigurasi dual power (“2N”) untuk redundansi dan keandalan, memungkinkan konektivitas latensi rendah dan transfer data lebih cepat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
EDGE1 Data Center berlokasi strategis di pusat kota Jakarta, dekat dengan Major Internet Exchange dan end user, memungkinkan konektivitas dengan latensi rendah dan transfer data yang lebih cepat. Fasilitas ini merupakan data center yang dibangun khusus dengan total 8 lantai termasuk 5 lantai data hall yang dapat menampung hingga 1.300 rak.
“EDGE1 adalah batu loncatan kami dalam merintis edge data center di Indonesia dengan tujuan untuk menciptakan ekosistem yang saling terhubung dan dekat dengan end user untuk mendukung perkembangan bisnis digital di Indonesia. Kami berkomitmen untuk membangun fasilitas data center kelas dunia di pusat kota Jakarta dengan rencana ke depan untuk membangun kapasitas IT Load dari 40 MW untuk mendukung skalabilitas bagi pelanggan kami,” Stephanus Oscar, CEO EDGE DC.
Menurut Philbert Shih dari Structure Research, pasar colocation Jakarta diperkirakan akan mencapai USD647 juta pada tahun 2026, tumbuh pada CAGR 21,2% antara tahun 2021 dan 2026. Kombinasi dari ekonomi digital Indonesia yang berkembang pesat, percepatan adopsi cloud pada perusahaan, dan proliferasi perusahaan start-up, mendorong permintaan untuk colocation dan data center baru.
CEO Indonet, Karla Winata mengatakan, “Dengan semakin banyak bisnis yang beralih menggunakan teknologi dan adopsi digital yang lebih besar, menyediakan infrastruktur TI merupakan faktor penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis kami. EDGE DC memberikan unique value proposition yang menggabungkan infrastruktur kelas dunia dengan lokasi strategis yang dekat dengan pusat jaringan utama Indonesia. Dengan manfaat tambahan dari rangkaian solusi jaringan Indonet, pelanggan di EDGE DC juga dapat menggunakan interkonektivitas berkecepatan tinggi yang diperlukan bagi bisnis agar dapat berkembang dengan cepat.”
Untuk melayani pelanggan dengan kualitas layanan dan keandalan tertinggi, EDGE DC juga telah bermitra dengan PT DCI Indonesia Tbk (“DCI”). Di bawah kemitraan, perusahaan mengadopsi standar DCI dalam hal desain infrastruktur, standar operasional, keunggulan layanan, serta Service Level Agreement (SLA) terdepan sebesar 99,999% dimana downtime yang dapat ditoleransi kurang dari 5 menit per tahun.
CEO DCI Indonesia, Toto Sugiri mengatakan, “Kami sangat senang dengan hadirnya EDGE DC di bawah platform DCI untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis pelanggan. Karena EDGE1 dan DCI masing-masing memiliki lokasi berbeda yang dilayani oleh sumber daya yang berbeda, ini merupakan kondisi ideal bagi keduanya untuk berperan sebagai Primary Data Center dan Disaster Recovery Center (“DRC”) untuk pelanggan atau bahkan sebagai Availability Zone (“AZ”) terpisah untuk penyedia cloud”.
EDGE DC merupakan cloud and carrier-neutral data center yang memberikan fleksibilitas pilihan jaringan dan konektivitas bagi pelanggan. EDGE DC juga memiliki keunggulan tambahan dari solusi jaringan Indonet termasuk HyperScale conneX (“HSX”), software-defined network yang menyediakan berbagai solusi konektivitas seperti Data Center ke Data Center (“DC to DC”), Data Center ke multi-cloud (DC to MultiCloud) dan Data Center ke Internet Exchange (DC to IX). Lebih dari 55% total kapasitas di EDGE1 telah mendapatkan kontrak dari pelanggan, didorong oleh kepercayaan dan permintaan pelanggan yang kuat. Untuk mendukung skalabilitas pelanggan, EDGE DC memiliki rencana untuk membangun infrastruktur dengan total kapasitas lebih dari 40 MW IT Load di pusat kota Jakarta yang berlokasi dekat dengan EDGE1. Berdasarkan pernyataan Indonet pada April 2021, EDGE DC telah mengakuisisi situs kedua dengan luas tanah 6.000m2 di Jakarta.
“Kami bersyukur memiliki DCI Indonesia sebagai mitra platform yang memungkinkan kami untuk tumbuh lebih cepat dengan memberikan tingkat layanan yang sama kepada pelanggan kami. Perusahaan induk kami, Indonet, menyediakan jaringan penting dan infrastruktur konektivitas yang memungkinkan kami untuk menciptakan ekosistem yang saling terhubung di EDGE DC. Terakhir, kami menyambut Digital Edge sebagai pemegang saham mayoritas baru kami dan percaya bahwa pengalaman dan keahlian mereka di pasar data center global akan memastikan pertumbuhan yang kuat di sektor kami,” kata Stephanus Oscar, CEO EDGE DC.
“Kami berkomitmen untuk melayani pelanggan kami dan mendukung pertumbuhan bisnis digital di Indonesia melalui berbagai solusi bisnis Indonet dan khususnya data center EDGE. Dengan memanfaatkan ekosistem mereka yang kuat, EDGE DC berada di posisi yang tepat untuk menjadi penyedia layanan pilihan bagi pemain global, khususnya hyperscalers untuk memperluas jejak regional dan global mereka ke Indonesia,” kata Samuel Lee, CEO Digital Edge.