Jenis Cloud Computing yang Sering digunakan di Indonesia
Jenis Cloud Computing yang Sering digunakan di Indonesia
Pernah memanfaatkan layanan gratis Google Drive atau OneDrive dari Microsoft? Secara tidak langsung, sebenarnya kita telah memanfaatkan Cloud Computing sebagai fasilitas untuk menyimpan data. Namun definisi Cloud Computing tidak sesempit itu, teknologi ini juga memungkinkan kita untuk mengudarakan website, aplikasi, atau sekedar untuk menyimpan file saja.
Jika Google Drive atau OneDrive dalam ranah personal, perusahaan atau UMKM yang memiliki kebutuhan lebih tinggi biasanya akan memanfaatkan Cloud Computing.
Cloud Computing atau Komputasi Awan memberikan pilihan kepada perusahaan untuk memanfaatkan layanan Cloud tanpa harus dipusingkan dengan kerja IT, seperti melakukan pengadaan, pemeliharaan, sampai dengan merencanakan kebutuhan kapasitas.
Teknologi Cloud pun juga terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda. Setidaknya ada dua kategori Cloud, dimana masing-masing kategori memiliki 3 jenis yang berbeda-beda. Agar kita bisa memahami Cloud Computing dengan lebih baik, kami akan mengajak kamu untuk membahas topik satu ini.
Jenis Cloud Computing Berdasarkan Model
Cloud Computing memiliki 3 model utama, jika kita lihat dari tingkat kustomisasi, 3 model ini akan membentuk tingkatan dimana SaaS akan berada di bagian puncak dan IaaS ada pada bagian paling bawah.
1. Infrastructure as a Service
Infrastructure as a Service atau IaaS, merupakan layanan infrastruktur dasar untuk Cloud yang biasanya juga menyediakan akses pada jaringan, komputer (Virtual atau Hardware). serta ruangan penyimpanan. IaaS merupakan model layanan dengan tingkat fleksibilitas terbaik, dimana kita bisa mengatur seluruh infrastruktur yang disewa dan melakukan pengelolaan secara mandiri, contohnya: Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure.
2. Platform as a Service
Selanjutnya ada Platform as a Service atau PaaS, di mana pada layanan ini kita bisa memanfaatkan seluruh sumber daya yang kita sewa, tanpa harus melakukan pengelolaan mandiri layaknya IaaS. Model layanan Cloud Computing satu ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada proyek yang dikerjakan, sedangkan pengelolaan hardware, software, atau komponen lainnya diserahkan pada pemberi layanan, contohnya: Google Apps Engine, AWS Elastic Beanstalk, Salesforce Platform, dll.
3. Software as a Service
Terakhir ada Software as a Service atau SaaS, merupakan sebuah produk yang dibuat dan dikelola oleh penyedia layanan, yang biasanya dalam bentuk perangkat lunak yang ditawarkan sebagai layanan. Berbeda dengan dua model sebelumnya, SaaS adalah produk yang didedikasikan untuk End User. Salah satu contoh dari SaaS adalah email berbayar atau aplikasi editing, contohnya: Dropbox, Office 365, Canva, dll.
Jenis Cloud Computing Berdasarkan Penerapan
Sedangkan jika ditinjau dari cara penerapannya, Cloud Computing memiliki 3 jenis, yakni Cloud, Hybrid, dan juga Local. Mari kita bahas satu-satu.
1. Public Cloud
Public Cloud adalah jenis komputasi awan yang paling umum, dimana layanan Cloud diekspos ke publik dan dapat digunakan oleh siapa saja. Namun sumber daya Cloud seperti server dan penyimpanan tetap dimiliki dan dioperasikan di ruang virtual yang aman dan terlindungi oleh penyedia layanan cloud, dalam hal ini adalah pihak ketiga. Contoh Public Cloud yang paling umum digunakan adalah email berbasis web atau aplikasi penyimpanan data online.
2. Local Cloud
Sederhananya Local Cloud lokal merupakan Server dimana seluruh infrastruktur pembentuk Cloud diletakkan pada On-site, kadang Cloud jenis ini juga dikenal sebagai “Private Cloud”. Cloud jenis ini memang tidak menghadirkan fleksibilitas layaknya Cloud, namun beberapa pihak memilih Cloud jenis ini karena karena sumber daya tidak dibagikan dengan orang lain, sehingga Anda memiliki privasi dan tingkat kontrol yang lebih tinggi.
3. Hybrid Cloud
Bisa dibilang ini merupakan gabungan antara Public dan Local Cloud. Jenis ini memungkinkan kedua model untuk terhubung ke dalam satu sistem yang akhirnya membuat perusahaan bisa melengkapi data atau kebutuhan yang tersimpan pada masing-masing model, misalnya Hybrid Cloud dapat mencapai skalabilitas setara Public Cloud sambil tetap melindungi aplikasi rahasia yang bersifat seperti pada Local Cloud.