Penggerak Masa Depan : Integrasikan Energi Terbarukan di Data Center

Penggerak Masa Depan : Integrasikan Energi Terbarukan di Data Center

By Published On: November 20, 2024Categories: ESG
Driving the Future

Perubahan iklim telah menjadi prioritas global, yang mempengaruhi industri di seluruh dunia-termasuk teknologi. Seiring dengan meningkatnya suhu dan meningkatnya tantangan lingkungan, energi terbarukan muncul sebagai solusi utama. Perusahaan, institusi, dan individu semakin banyak yang beralih dari sumber energi tradisional ke energi terbarukan untuk mengurangi jejak lingkungan mereka. Salah satu sektor yang berada di garis depan transformasi ini adalah industri data center. Dalam artikel ini, kami mengeksplorasi bagaimana energi terbarukan membentuk masa depan pusat data dan mendorong keberlanjutan.

Hadirnya Energi Terbarukan

Energi terbarukan mengacu pada daya yang dihasilkan dari sumber-sumber alami dan berkelanjutan, seperti sinar matahari, angin, air, dan panas bumi. Menurut Laporan Renewable Market Report 2024 dari International Energy Agency (IEA), konsumsi energi terbarukan di seluruh sektor listrik, panas, dan transportasi diproyeksikan tumbuh lebih dari 60%. Di sektor listrik, energi terbarukan diperkirakan akan meningkat dari 30% pembangkit listrik global pada tahun 2023 menjadi 46% pada tahun 2030.

Pertumbuhan yang signifikan ini menyoroti peningkatan kesadaran di kalangan bisnis dan institusi tentang perlunya mengadopsi praktik-praktik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Untuk data center yang dikenal dengan kebutuhan energinya yang tinggi, peralihan ke energi terbarukan ini menawarkan peluang untuk mengurangi emisi karbon, menurunkan biaya operasional, dan penyelarasan dengan tujuan keberlanjutan.

Baca juga: Digital Edge’s Green Finance Framework 2024`2

Bagaimana Cara Mengintegrasikannya ke Data Center?

Mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam pusat data mungkin tampak menantang, terutama ketika sumber energi tradisional mendominasi. Namun, transisi ini dapat dilakukan secara bertahap, dengan beberapa strategi utama yang memungkinkan data center bergerak menuju keberlanjutan tanpa mengganggu operasi mereka. Beberapa strategi tersebut meliputi:

  • Investasi dalam Aset Energi Terbarukan

Investasi dalam teknologi energi terbarukan merupakan langkah awal yang kuat. Dengan menggabungkan aset energi terbarukan, pusat data dapat mengurangi biaya operasional sekaligus mendukung inisiatif ramah lingkungan. Contohnya, menggunakan panel surya, turbin angin, dan tenaga air untuk menghasilkan listrik dengan kapasitas besar.

  • Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (Power Purchase Agreement – PPA)

Strategi lain yang efektif adalah menandatangani kontrak jangka panjang dengan pemasok energi untuk membeli energi terbarukan. Perjanjian ini datang dalam berbagai bentuk:

  • PPA skala utilitas: Pembelian energi terbarukan skala besar
  • PPA perusahaan: Perjanjian langsung antara perusahaan dan pemasok energi
  • PPAvirtual: Opsi fleksibel yang memungkinkan perusahaan mengimbangi konsumsi energi mereka tanpa menerima energi secara fisik.

Setiap jenis PPA menawarkan manfaat yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pusat data.

  • Memanfaatkan Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate – REC)

Sertifikat Energi Terbarukan (REC) berfungsi sebagai bukti bahwa listrik telah dihasilkan dari energi terbarukan. Sertifikat ini membantu data center melacak dan memverifikasi upaya keberlanjutan mereka sekaligus mendukung pasar energi terbarukan yang lebih luas. Dengan mengintegrasikan strategi ini, data center dapat mengambil langkah yang bermakna menuju keberlanjutan, mengurangi dampak lingkungan, dan membangun masa depan yang lebih hemat energi.

Energi terbarukan Data Center di Indonesia

Indonesia muncul sebagai pemain kunci dalam gerakan energi terbarukan. Penyedia listrik nasional, PLN, telah memperkenalkan solusi energi yang bersih dan dapat diandalkan untuk mendukung pertumbuhan industri data center. Industri data center sendiri memiliki potensi untuk membuka peluang ekonomi hingga $3,37 miliar USD, sekaligus mempercepat transformasi digital di kawasan ini.

Salah satu contoh penting dan terbaru adalah fasilitas terbaru EDGE DC, EDGE2, yang telah menerima 100% Sertifikat Energi Terbarukan (REC) dari PLN. Hal ini menyusul penggunaan REC pertama kali di pusat data EDGE1 pada tahun 2022. Sertifikasi ini menggarisbawahi komitmen kami untuk mengintegrasikan praktik-praktik berkelanjutan ke dalam operasional data center dan berkontribusi pada tujuan energi hijau Indonesia. Selain itu, EDGE2 menerapkan teknologi pendingin cair StatePoint® dari Nortek. Sistem canggih ini mengurangi energi yang dibutuhkan untuk pendinginan, mengurangi jejak karbon kami dan semakin meningkatkan efisiensi energi.

Artikel berkaitan: EDGE DC Menjadi Operator Pertama yang Menerapkan 100% energi terbarukan Certificate dan Teknologi Pendinginan StatePoint Liquid Cooling®

Kesimpulan

Masa depan data center terletak pada energi terbarukan. Seiring dengan meningkatnya permintaan global akan solusi berkelanjutan, mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam infrastruktur data center tidak lagi menjadi pilihan, melainkan suatu kewajiban. Fasilitas EDGE2 kami memimpin dalam hal ini dengan memanfaatkan energi terbarukan untuk mendukung inisiatif IT ramah lingkungan. Bersama-sama, kita dapat mendukung masa depan yang lebih berkelanjutan, mengurangi dampak lingkungan, dan mendorong inovasi dalam industri teknologi. Hubungi tim kami untuk informasi dan pertanyaan lebih lanjut.

Share our story!

internet of thingsApa itu IoT (Internet of Things)? Dan Bagaimana Mereka Mengubah Bisnis?
The Evolution of Data Center (2)Evolusi Colocation Data Center: Mengapa Mereka Penting?