Sistem Pendinginan Data Center Agar Server Optimal

Sistem Pendinginan Data Center Agar Server Optimal

By Published On: Juni 10, 2024Categories: Artikel
Sistem Pendinginan Data Center

Data center modern merupakan sistem yang kompleks dan memerlukan pemantauan serta manajemen yang berkelanjutan untuk beroperasi secara efisien dan aman. 

Salah satu tugas krusial yang diemban oleh manajer data center adalah menjaga suhu optimal. Apabila suhu dan kelembaban meningkat secara signifikan di dalam data center, kondensasi dapat terbentuk yang berpotensi merusak perangkat keras. 

Kerusakan ini dapat mengakibatkan gangguan operasional yang signifikan dan oleh karena itu, pencegahan kondensasi menjadi prioritas utama. 

Untungnya, terdapat berbagai teknologi yang dapat membantu dalam menjaga suhu data center pada level yang tepat. Seperti apa teknologi tersebut, yuk simak!

Apa Itu Sistem Pendinginan Data Center?

Sistem pendinginan data center adalah teknologi yang dirancang untuk menjaga suhu dan kelembaban udara dalam ruang server. 

Sebab sebagian besar perangkat, kabel, dan komponen di ruang server bisa cepat rusak jika terpapar suhu dan kelembaban tingkat tinggi. 

Oleh karena itu, sistem pendinginan sangat penting untuk melindungi peralatan tersebut. Selain itu, tanpa adanya sistem pendinginan, kinerja server dapat melambat karena panas.

Jenis-Jenis Sistem Pendinginan Data Center

1. Air Cooling

Air cooling merupakan metode pendinginan yang melibatkan penggunaan lantai yang ditinggikan di ruang server. Sehingga menciptakan celah antara server dan lantai untuk ventilasi udara dingin dan panas. 

Teknologi pendinginan udara telah berkembang sepanjang tahun, tetapi prinsipnya tetap sama. Perbedaan utama antara sistem pendinginan udara adalah bagaimana aliran udara dikendalikan. 

Beberapa teknologi pendinginan udara meliputi platform lantai yang ditinggikan, penahanan lorong dingin/panas, dan kontrol suhu/kelembaban.

2. Liquid Cooling

Jenis pendinginan ini menggunakan cairan atau liquid cooling dengan sistem aliran tertutup yang bersinggungan dengan heat exchanger. Karena cairan lebih baik dalam mentransfer panas dan dapat mendukung kapasitas data center yang lebih besar. 

Metode ini melibatkan transfer panas yang dihasilkan oleh chip server ke dalam fluida dielektrik yang terus mendingin dan beredar.

3. Evaporative Cooling

Pendinginan evaporatif merupakan gabungan dari air cooling dan liquid cooling. Di mana penurunan suhu terjadi ketika air terkena udara yang bergerak dan mulai menguap.

4. In-Row Cooling dan Heat Exchangers

Sejak desain kepadatan melebihi batas 5 kilowatt (kW), para perancang mulai aktif memikirkan metode dan teknologi pendinginan alternatif. Sejak itu, pendinginan data center telah melihat banyak kemajuan, serta pengenalan metode baru seperti pendinginan in-row dan heat exchangers.

Sistem Pendinginan Nortek di EDGE DC

EDGE DC, sebuah perusahaan data center terkemuka, telah menetapkan standar baru dalam desain data center yang berkelanjutan untuk mengurangi jejak karbon (Green Data Center)

Salah langkah nyata dari EDGE DC tersebut adalah penggunaan 100 persen Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN pada pusat data pertamanya yang berlokasi di pusat kota Jakarta, yaitu EDGE1 sejak 2023 yang lalu. Hal ini tentu juga sejalan untuk mendukung program korporasi untuk netralitas karbon pada 2030.

Baca juga: Green Data Center: Masa Depan Infrastruktur IT yang Berkelanjutan

Nortek Data Center Cooling’s StatePoint® Liquid Cooling Technology

Data center terbaru EDGE2 berdaya 23 MW nantinya menjadi fasilitas pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi cooling yang inovatif dari Nortek. Teknologi ini akan menjadikan EDGE2 sebagai salah satu  pusat data paling efisien di pasar saat mulai beroperasi di 2024 ini.

Teknologi Nortek yang bernama StatePoint Liquid Cooling System (SPLC) merupakan sebuah inovasi yang menghadirkan paradigma baru dalam proses pendinginan untuk lingkungan data center. 

Teknologi ini menggunakan metode pendinginan evaporatif tidak langsung dengan menggunakan membran semi-permeabel yang unik yang memisahkan air dari aliran udara, menghasilkan penghematan PUE dan WUE yang signifikan.

Membran exchanger yang inovatif ini memungkinkan pendinginan evaporatif melalui membran mikropori, yang menghasilkan pengurangan konsumsi listrik dan air tahunan secara signifikan dibandingkan teknologi yang ada sebelumnya. Teknologi ini juga dapat diterapkan dalam berbagai kondisi lingkungan.

Digital Edge, pusat data pertama di Filipina yang memilih Teknologi Pendinginan Cair StatePoint® Nortek Data Center Cooling untuk pusat data 10-megawatt mereka di Manila. 

Iklim panas dan lembab di area tersebut menimbulkan tantangan unik untuk solusi pendinginan pusat data yang berkelanjutan dan hemat biaya yang akan memberikan pendinginan yang andal sekarang dan di masa depan.

SPLC dirancang untuk memaksimalkan penghematan PUE dan WUE untuk memberikan pusat data dengan solusi pendinginan yang lebih baik untuk bisnis dan lingkungan. 

Ini mencakup penghematan yang mengesankan dalam konsumsi daya dan air, dan menawarkan nilai dan ketenangan pikiran dari sistem yang tahan lama dan berkelanjutan yang sederhana dan elegan, dan mampu mendinginkan pusat data sepanjang siklus hidupnya.

Kesimpulan

Sistem pendinginan data center memiliki peran penting dalam menjaga kinerja server tetap optimal. 

Dengan menerapkan teknologi pendinginan Nortek, EDGE DC berupaya meningkatkan standar dalam hal desain dan pengoperasian data center yang berkelanjutan untuk mendukung bisnis digital yang berkelanjutan di Indonesia. 

Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan colocation data center dan inter konektivitas, bisa langsung menghubungi kami di bawah ini.

Baca juga: 5 Layanan EDGE DC untuk Data Center di Indonesia

Share our story!

Energi Terbarukan Data CenterBerbagai Energi Terbarukan untuk Keberlanjutan Data Center
Juniper Networks dan EDGE DC Mengadakan "Advanced BGP Routing & Peering Workshop"