Singapura, 28 April 2025 – Digital Edge (Singapore) Holdings Pte. Ltd. (“Digital Edge”), pengembang dan operator data center hyperscale edge berkelanjutan generasi berikutnya yang terkemuka di Asia, dan juga merupakan perusahaan portofolio Stonepeak—firma investasi alternatif yang fokus pada infrastruktur dan aset riil—hari ini mengumumkan penerbitan Laporan Environmental, Social, and Governance (ESG) tahun 2025.

Laporan tahunan ini menyoroti kinerja Digital Edge dalam tiga pilar ESG utama: Tanggung Jawab Lingkungan, Kontribusi Sosial & Komunitas, dan Transparansi. Selain itu, laporan ini menguraikan bagaimana perusahaan menerapkan praktik keberlanjutan dan tanggung jawab sosial dalam mengembangkan infrastruktur digital berkinerja tinggi.

Poin-Poin Utama Laporan ESG 2025:

John Freeman, Chief Executive Officer Digital Edge, menyatakan, “Kami sangat bangga dengan kemajuan yang telah dicapai dalam setahun terakhir dalam menyelaraskan pertumbuhan perusahaan dengan tujuan keberlanjutan. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan AI, cloud, dan layanan digital, kemampuan kami untuk menyediakan infrastruktur rendah karbon dan berefisiensi tinggi di seluruh kawasan menjadi semakin krusial. Laporan ESG ini menunjukkan bagaimana kami mewujudkan ambisi menjadi tindakan nyata, memastikan platform kami dibangun untuk kinerja, ketahanan, dan dampak positif jangka panjang.”

Laporan tersebut juga menyoroti perluasan proyek data center terkini Digital Edge, termasuk pembangunan kampus hyperscale 300MW di Navi Mumbai dan kampus 100MW yang sedang dibangun di Incheon, Korea Selatan. Pengembangan proyek-proyek ini selaras dengan Green Finance Framework perusahaan, yang pada tahun 2024 menerima peringkat “Sangat Baik” (SQS2) dari Moody’s Ratings.

Digital Edge terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan melalui berbagai inisiatif strategis. Perusahaan fokus pada inovasi operasional, praktik rantai pasok yang bertanggung jawab, serta peningkatan program keterlibatan komunitas. Sebagai contoh nyata, pada tahun 2024, karyawan Digital Edge di Korea, Indonesia, Filipina, dan Singapura secara kolektif telah menyumbangkan lebih dari 250 jam kerja sukarela untuk berbagai kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.

Pencapaian Utama Keberlanjutan Digital Edge:

Naz Ghouse, Director of ESG di Digital Edge, menekankan, “Perjalanan ESG kami didasari oleh tindakan nyata, akuntabilitas, dan keyakinan yang kuat bahwa infrastruktur digital memegang peranan krusial dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik.” Beliau menambahkan, “Keberlanjutan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan landasan utama bagi pertumbuhan kami. Kerangka ESG yang kami miliki memberdayakan kami untuk mencapai keunggulan operasional sekaligus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, lingkungan, dan ekosistem digital secara luas.”

Unduh Laporan ESG 2025 selengkapnya di sini:
Digital Edge 2025 ESG Report

Tentang Digital Edge

Berkantor pusat di Singapura, Digital Edge adalah platform data center visioner dan terpercaya yang berkomitmen untuk mentransformasi infrastruktur digital di Asia. Dengan dukungan dari Stonepeak, perusahaan investasi alternatif terkemuka, Digital Edge telah tumbuh menjadi platform data center terkemuka di Asia-Pasifik. Digital Edge membangun dan mengoperasikan data center canggih dan hemat energi yang dilengkapi dengan berbagai pilihan konektivitas. Tujuannya adalah untuk menyediakan opsi kolokasi dan interkoneksi baru di pasar Asia, sehingga mempermudah dan mengefisienkan penerapan infrastruktur di kawasan ini.

Perusahaan ini menawarkan layanan data center dan fiber di berbagai negara di Asia, termasuk Jepang, Korea, India, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.digitaledgedc.com.

Media Contact Digital Edge
Dina Yang
dina.yang@digitaledgedc.com
+82 10 9874 2655

Perubahan iklim telah menjadi prioritas global, yang mempengaruhi industri di seluruh dunia-termasuk teknologi. Seiring dengan meningkatnya suhu dan meningkatnya tantangan lingkungan, energi terbarukan muncul sebagai solusi utama. Perusahaan, institusi, dan individu semakin banyak yang beralih dari sumber energi tradisional ke energi terbarukan untuk mengurangi jejak lingkungan mereka. Salah satu sektor yang berada di garis depan transformasi ini adalah industri data center. Dalam artikel ini, kami mengeksplorasi bagaimana energi terbarukan membentuk masa depan pusat data dan mendorong keberlanjutan.

Hadirnya Energi Terbarukan

Energi terbarukan mengacu pada daya yang dihasilkan dari sumber-sumber alami dan berkelanjutan, seperti sinar matahari, angin, air, dan panas bumi. Menurut Laporan Renewable Market Report 2024 dari International Energy Agency (IEA), konsumsi energi terbarukan di seluruh sektor listrik, panas, dan transportasi diproyeksikan tumbuh lebih dari 60%. Di sektor listrik, energi terbarukan diperkirakan akan meningkat dari 30% pembangkit listrik global pada tahun 2023 menjadi 46% pada tahun 2030.

Pertumbuhan yang signifikan ini menyoroti peningkatan kesadaran di kalangan bisnis dan institusi tentang perlunya mengadopsi praktik-praktik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Untuk data center yang dikenal dengan kebutuhan energinya yang tinggi, peralihan ke energi terbarukan ini menawarkan peluang untuk mengurangi emisi karbon, menurunkan biaya operasional, dan penyelarasan dengan tujuan keberlanjutan.

Baca juga: Digital Edge’s Green Finance Framework 2024`2

Renewable energy concept illustration

Bagaimana Cara Mengintegrasikannya ke Data Center?

Mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam pusat data mungkin tampak menantang, terutama ketika sumber energi tradisional mendominasi. Namun, transisi ini dapat dilakukan secara bertahap, dengan beberapa strategi utama yang memungkinkan data center bergerak menuju keberlanjutan tanpa mengganggu operasi mereka. Beberapa strategi tersebut meliputi:

Investasi dalam teknologi energi terbarukan merupakan langkah awal yang kuat. Dengan menggabungkan aset energi terbarukan, pusat data dapat mengurangi biaya operasional sekaligus mendukung inisiatif ramah lingkungan. Contohnya, menggunakan panel surya, turbin angin, dan tenaga air untuk menghasilkan listrik dengan kapasitas besar.

Strategi lain yang efektif adalah menandatangani kontrak jangka panjang dengan pemasok energi untuk membeli energi terbarukan. Perjanjian ini datang dalam berbagai bentuk:

Setiap jenis PPA menawarkan manfaat yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pusat data.

Sertifikat Energi Terbarukan (REC) berfungsi sebagai bukti bahwa listrik telah dihasilkan dari energi terbarukan. Sertifikat ini membantu data center melacak dan memverifikasi upaya keberlanjutan mereka sekaligus mendukung pasar energi terbarukan yang lebih luas. Dengan mengintegrasikan strategi ini, data center dapat mengambil langkah yang bermakna menuju keberlanjutan, mengurangi dampak lingkungan, dan membangun masa depan yang lebih hemat energi.

Energi terbarukan Data Center di Indonesia

Indonesia muncul sebagai pemain kunci dalam gerakan energi terbarukan. Penyedia listrik nasional, PLN, telah memperkenalkan solusi energi yang bersih dan dapat diandalkan untuk mendukung pertumbuhan industri data center. Industri data center sendiri memiliki potensi untuk membuka peluang ekonomi hingga $3,37 miliar USD, sekaligus mempercepat transformasi digital di kawasan ini.

Salah satu contoh penting dan terbaru adalah fasilitas terbaru EDGE DC, EDGE2, yang telah menerima 100% Sertifikat Energi Terbarukan (REC) dari PLN. Hal ini menyusul penggunaan REC pertama kali di pusat data EDGE1 pada tahun 2022. Sertifikasi ini menggarisbawahi komitmen kami untuk mengintegrasikan praktik-praktik berkelanjutan ke dalam operasional data center dan berkontribusi pada tujuan energi hijau Indonesia. Selain itu, EDGE2 menerapkan teknologi pendingin cair StatePoint® dari Nortek. Sistem canggih ini mengurangi energi yang dibutuhkan untuk pendinginan, mengurangi jejak karbon kami dan semakin meningkatkan efisiensi energi.

Artikel berkaitan: EDGE DC Menjadi Operator Pertama yang Menerapkan 100% energi terbarukan Certificate dan Teknologi Pendinginan StatePoint Liquid Cooling®

Kesimpulan

Masa depan data center terletak pada energi terbarukan. Seiring dengan meningkatnya permintaan global akan solusi berkelanjutan, mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam infrastruktur data center tidak lagi menjadi pilihan, melainkan suatu kewajiban. Fasilitas EDGE2 kami memimpin dalam hal ini dengan memanfaatkan energi terbarukan untuk mendukung inisiatif IT ramah lingkungan. Bersama-sama, kita dapat mendukung masa depan yang lebih berkelanjutan, mengurangi dampak lingkungan, dan mendorong inovasi dalam industri teknologi. Hubungi tim kami untuk informasi dan pertanyaan lebih lanjut.

Jakarta, 27 November 2023 – PT Indointernet Tbk (Indonet) bersama anak perusahaannya PT. Ekagrata Data Gemilang (EDGE DC), sebagai salah satu perusahaan penyedia infrastruktur digital terkemuka di Indonesia, telah menjalankan aksi nyata untuk mendukung pelestarian lingkungan dengan menggelar program penanaman 3,200 bibit Mangrove di Pulau Tidung Kecil, Jakarta. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan, sekaligus untuk merayakan Hari Menanam Pohon Indonesia yang jatuh pada tanggal 24 November 2023.

Pulau Tidung Kecil dipilih sebagai lokasi penanaman dengan pertimbangan keberlanjutan ekosistem pesisir yang kaya akan keanekaragaman hayati. Mangrove dipilih sebagai fokus penanaman karena perannya yang sangat penting dalam menjaga ekosistem pesisir, melindungi pantai dari abrasi, serta menyediakan habitat yang vital bagi berbagai spesies laut.

Planting mangrove trees on Pulau Tidung Kecil

Dalam pernyataan resmi dari Aldi Ghazaldi selaku Head of Human Resources Indonet dan EDGE DC menyampaikan, “Pelestarian lingkungan adalah bagian tak terpisahkan dari misi perusahaan kami. Dengan penanaman 3,200 bibit mangrove ini, kami berusaha memberikan kontribusi positif yang nyata untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, sekaligus memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia. Kami percaya bahwa melalui tindakan nyata seperti penanaman mangrove, kami dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan sekitar dan memberikan contoh inspiratif bagi perusahaan lainnya.” tambahnya.

Mangrove Jakarta Community, mitra dalam kegiatan ini, turut memberikan apresiasi atas komitmen Indonet. Paundra Hanutama selaku founder dari Mangrove Jakarta Community menyatakan, “Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan Indonet dalam upaya pelestarian ekosistem pesisir. Kolaborasi ini menjadi langkah besar dalam mendukung tujuan bersama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.”

Community members planting mangrove trees

Kegiatan penanaman mangrove ini bukan hanya aksi nyata untuk melestarikan lingkungan, tetapi juga sebagai bentuk komitmen Indonet untuk terus berperan aktif dalam membangun keberlanjutan bersama masyarakat dan lingkungan. Semua pihak yang terlibat berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain dan masyarakat umum untuk terlibat aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Indonet berkomitmen untuk terus berkontribusi positif dalam aspek sosial dan lingkungan, menjalankan perannya sebagai agen perubahan positif di dalam dan di luar lingkungan perusahaan.

This site uses cookies
Select which cookies to opt-in to via the checkboxes below; our website uses cookies to examine site traffic and user activity while on our site, for marketing, and to provide social media functionality.